BREM adalah jenis makanan yang berasal dari sari ketan yang dimasak dan dikeringkan, merupakan hasil dari fermentasi ketan hitam yang diambil sarinya saja yang kemudian diendapkan dalam waktu sekitar sehari semalam.
Sensasi makanan ini muncul ketika makanan dimasukkan ke dalam mulut akan langsung
mencair dan lenyap meninggalkan rasa 'semriwing'
di lidah.
Dikenal beberapa bentuk
brem yang dikenal di pasaran, berupa makanan dan minuman. Brem berupa makanan
terkenal dari Madiun,
sedangkan yang berupa cairan (minuman) berasal dari pulau Bali dan Nusa Tenggara.
Bentuk pertama yang lebih
dulu dikenal adalah makanan tradisional khas yang berasal dari kecamatan Caruban,
Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Umumnya berasal
dari dua desa penghasil, yaitu Kaliabu dan Bancong. Brem dikemas berbentuk lempengan
agak kekuningan, rata-rata berukuran kurang lebih 15 cm x 5 cm x 0,5 cm. Untuk
lebih memaksimalkan pemasarannya, brem kini juga dikemas dalam bentuk kecil-kecil
seukuran permen, sehingga mudah untuk dikantongi.
Brem ini didominasi
oleh rasa manis dan sedikit keasaman yang sangat khas. Selain itu yang menjadi
keunikan dari Brem ini adalah walau merupakan makanan kering, namun saat kita
memakannya akan terasa seperti mencair di mulut dan meninggalkan rasa dingin di
lidah kita, sehingga akan menimbulkan sensasi tersendiri saat menikmati makanan
satu ini.
Sebenarnya, tidak terlalu jauh dari
Madiun, atau tepatnya di daerah Wonogiri, di bagian selatan Surakarta (Solo),
Jawa Tengah, juga ada makanan sejenis Brem. Berbentuk lempeng pipih bundar
dengan diameter rata-rata 5 cm dan ketebalan sekitar 0,3 cm. Brem asal Wonogiri
berwarna putih dan proses pengeringannya melalui dijemur langsung dibawah panas
terik matahari
selama tiga hari.
Selain itu ada juga Brem
yang berbentuk cair berasal dari Bali
dan Nusa Tenggara,
brem asal bali berwarna putih seperti susu sedangkan yang
berasal dari Nusa Tenggara berwarna merah. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar